Lapangan Ahmad Yani Sebagai Alun-Alun Yang Digemari oleh Masyarakat Kota Tangerang
Rinaldi Kurniawan - 0000009143
Keramaian sangat jelas terlihat ketika hari libur atau
akhir pekan tiba dengan disertai panasnya matahari yang menandakan dimulainya
pagi. Itu yang terlihat di Ruang Terbuka Hijau yang berada di pusat Kota
Tangerang yaitu Lapangan Ahmad Yani. Lapangan ahmad Yani adalah Alun Alun kota
Tangerang yang hampir semua masyarakat Kota Tangerang mengetahui dan pernah
berkunjung ke tempat itu. Terlebih lagi, banyak spot spot yang bisa dikunjungi
atau digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas. Di pagi hari, terlihat
ratusan orang memenuhi lapangan yang didepannya terletak tribun seperti bangku
penonton. Tujuan mereka berkunjung dipagi hari yaitu memanfaatkan fasilitas
yang tersedia seperti, jalur yang disediakan untuk lari pagi, sampai latihan
fisik seperti Pull up dan Wall Climbing. Di sisi lapangannya dipenuhi remaja
sampai beberapa anggota keluarga memainkan bulu tangkis. Terlebih pada saat Car
Free Day yang diadakan setiap hari minggu oleh pemerintah Kota Tangerang,
banyak pengunjung yang berniat olahraga sampai sekedar kumpul dengan para
komunitas yang ia gemari. Yap, selain dipakai untuk kegiatan olahraga pagi,
Lapangan Ahmad Yani juga dipakai untuk berkumpulnya Komunitas yang berada di Kota
Tangerang. Komunitas Reptil dengan para anggotanya sering melakukan kegiatan di
hari minggu pagi. Tak lupa pula, para pedagang yang menajajakan dagangannya
disekitar Alun Alun dengan keberagaman makanan serta menjual ciri khas makanan
Kota Tangerang yaitu Laksa. Luthfi merupakan salah satu pengunjung yang sering
kali datang untuk melepas penat di perkuliahannya. “Saya sih biasa kesini ya
kalo lagi bete aja dirumah, paling kesini ya sekedar cari angin segar serta
nongkrong nongkrong biasa” ujarnya. Event-event besar juga sering diadakan di
Lapangan Ahmad Yani. Banyak pula pasangan yang ingin sekedar nongkrong atau
bahkan banyak para lelaki jomblo yang sekedar melihat lihat perempuan diakhir
pekan. Jika hari buruh, biasanya pendemo berkumpul dan Lapangan Ahmad Yani-lah
menjadi titip kumpul dari demo mereka. Di sisi Alun Alun terdapat PMI yang
siapa saja diperbolehkan untuk menyumbangkan darah. Memang lokasi Alun Alun
Kota Tangerang yaitu Lapangan Ahmad Yani memiliki lokasi yang strategis dekat
dengan pusat pemerintahan. Jadi, mudah jika ingin berkunjung ke satu tempat ke
tempat yang lain.
Tidak dapat dipungkiri memang setiap orang memingingkan
tempat yang bisa melepas penat, Alun Alun Kota Tangerang memang menjadi jawaban
tepat bagi masyarakat yang merasakan kepenatan. Mulai dari anak SD, SMP, SMA
sampai orang yang sudah berkerja atau berkeluarga pun menyukai tempat semacam
lapangan Ahmad Yani ini. Apalagi, dengan pembangunan infrastruktur yang
didukung oleh pemerintah Kota Tangerang Ruang Terbuka Hijau makin ingin
dikembangkan sampai akhirnya mencapai target. Umumnya, masyarakat yang
berkunjung di Lapangan Ahmad Yani pasti membawa kendaraan bermotor, tak jarang
pula ada yang membawa mobil. Lahan parkir pun sudah disediakan oleh Kepala
Dinas dan Pertamanan (DKP), baik motor maupun mobil. Tukang parkir pun siap
menjaga keamanan kendaraan, dan pengunjung hanya perlu memberikan 2000 rupiah
dengan waktu yang tidak ditentukan. Jika perut merasa mulai laparpun tidak usah
khawatir, karena tukang jualan pun beragam, mulai dari makanan ringan seperti
cilor, cilok sampai makanan berat seperti ketoprak, nasi uduk dan bubur ayam. Banyak
pengunjung yang bahkan datang untuk sekedar membeli makanan ringan disana. Dengan
ditemani angin yang sepoi serta dibawah pohon rindang yang asri. Yang tak kalah
menarik adalah bahwa lapangan Ahmad Yani ini sering digunakan sebagai latihan
Paskibra untuk beberapa sekolah karena di anggap memadai dalam segi ukurannya.
Jika 17 Agustus tiba, petugas yang menjadi pasukan Paskibra di 17 Agustus pasti
akan bangga jika tampil di Lapangan Ahmad Yani dengan menaikkan bendera merah
putih. Tersedia pula Mushola bagi umat muslim jika ingin beribadah, letaknya
berada di sebelah tribun penonton, Mushola itu biasa pula digunakan untuk tempat
beristirahat para pengunjung yang habis melakukan aktivitas di lapangan Ahmad
Yani. Disediakannya Mushola bertujuan untuk menyelaraskan predikat Kota
Tangerang yang menyandang sebagai kota “Akhlaqul Karimah”.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota
Tangerang, Ivan Yudhianto mengatakan, hingga tahun 2016 ada 144 RTH dengan luas
45,49 hektar. RTH ini meliputi taman kota, taman lingkungan, jalur hijau,
pedestrian jalur hijau, dan traffic island/taman pulau jalan tersebar di
sejumlah wilayah di Kota Tangerang. “ Kita akan terus konsisten memenuhi
penambahan RTH, mengingat ini sangat diperlukan masyarkat dan juga amanah
undang-undang,” jelas Kadis. Memang bukan hal mudah mewujudkan 20 persen RTH di
Kota Tangerang seperti amanah undang-undang. Namun, ia optimis hal tersebut
bisa dilakukan dengan dukungan dan peran aktif pihak masyarakat dan juga pihak
swasta untuk mengembangkan RTH di Kota Tangerang. “ Hingga saat ini sudah 11
persen RTH yang Kota Tangerang milki, mari kita terus tingkatkan,” ajaknya. Untuk
diketahui Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
mengamanatkan, perlunya penyediaan dan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Dengan UU tersebut, mensyaratkan bagi Pemerintah Daerah pada wilayah Kota untuk
menjadikan 30 persen area dari luas wilayah menjadi RTH. Ketiga puluh persen
area tersebut terdiri dari RTH publik sebesar 20 persen dan RTH privat 10
persen. Namun Ivan menghimbau bahwa masyarkat harus senantiasa menjaga dan
memelihara yang sudah disediakan oleh pemerintah. “Banyak orang yang maen buang
sampah sembarangan, corat-coret sana sini, saya agak kurang suka dengan
perlakuan ini, padahal tong sampah sudah banyak kami sediakan” ujarnya. Di
Tangerang sendiri, Alun-Alun Ahmad Yani atau Lapangan Ahmad Yani. Berada di
tengah-tengah kota Tangerang, alun-alun tersebut menjadi tempat berkumpul,
berolahraga, bersantai, bahkan untuk sekedar mencicipi kuliner yang dijajakan
di sekitaran alun-alun. Terkadang, Alun-Alun Kota Tangerang (Lapangan Ahmad
Yani) mejadi tempat berlatih oraganisasi paskibraka dan beberapa komunitas dari
Kota Tangerang. Selain itu, tahukah, Lapangan Ahmad Yani yang terletak di Jl.
Insinyur Haji Juanda Kota Tangerang ini selalu menjadi pilihan untuk
menghabiskan waktu masyarakat sekitar, biasanya dengan cara berolahraga. Ya, karena
Alun-Alun Kota Tangerang juga mempunyai jalur lintasan lari dan wall climbing.
Cocok untuk lari di pagi dan sore hari serta. berolahraga wall climbing yang
cukup menantang. Alun-Alun Kota Tangerang (Lapangan Ahmad Yani) biasanya ramai
pada hari Sabtu dan Minggu atau hari libur nasional dan bisa dibilang akan
berubah menjadi pasar tumpah saking ramainya. Awalnya, Lapangan Ahmad Yani
dimiliki oleh pemerintah Kabupaten Tangerang, namun akhirnya pada 14 Oktober
2010, Pemerintah Kabupaten Tangerang resmi melepas aset lapangan Ahmad Yani
kepada Pemerintah Kota Tangerang. Pemerintah Kabupaten Tangerang akhirnya
menyerahkan aset lapangan Ahmad Yani yang berada di Jalan Ir Haji Junda,
Kelurahan Sukasari, Kota Tangerang kepada Pemerintah Kota Tangerang. Proses
penyerahan aset seluas 10.697 meter persegi dengan nilai Rp 28,7 miliar itu
cukup panjang dan berliku sejak Kota Tangerang resmi berpisah dengan Kabupaten
Tangerang pada tahun 1993 silam. Lapangan Ahmad Yani atau juga disebut sebagai
Alun Alun Kota Tangerang adalah kebanggaan Kota Tangerang karena Lapangan Ahmad
Yani menjadi RTH Publik pertama di Tangerang. Banyak RTH yang berada Di Kota
Tangerang antara lain, Taman Bantaran Situ Cipondoh (Cipondoh), Taman Nursey
Pertamanan DKP (TPA) (Neglasari), Taman Lingkungan Kelurahan Cibodas Baru
(Cibodas), Taman Lingkungan Perum Bangun Reksa Indah (Karang Tengah), Taman
Lingkungan Perum Pondok Surya (Karang Tengah), Taman Lingkungan Masjid
Al-Ikhlas Ciledug (Karang Tengah), Taman Lingkungan IPLT Perumnas 1 (Karawaci),
Taman Lingkungan Jalan Wijaya Kusuma Raya (Karawaci), Taman Lingkungan
Keluruhan Gaga (Larangan), Taman Lingkungan Komplek Pengayoman (Tangerang) dan
Median Jalan Kahuripan Cibodas Baru (Cibodas). Namun, Lapangan Ahmad Yani
mempunyai pesonanya sendiri dalam menarik masyarakat Kota Tangerang. Ya, karena
sekali lagi tempat yang sejuk serta beragam jajanan hingga permainan hadir
ditempat itu. Sehingga, masyarakat lebih memilih berkunjung ke Lapangan Ahmad
Yani.
Meskipun Ruang Terbuka Hijau makin bertambah di wilayah
Kota Tangerang, Alun Alun Kota Tangerang tetap menjadi perhatian Khusus bagi
masyarakat Kota Tangerang. Tempat yang sudah menjadi icon Kota Tangerang ini
senantiasa memberikan ruang bagi masyarakat untuk menjalankan aktivitas nya
diakhir pekan. Dengan dikelilingi pepohonan suasana dipinggir Alun Alun memang
terbilang sejuk sehingga bisa membuat para pengunjung betah berlama-lama
disana. Bapak Wahyu selaku petugas kebersihan disana mengaku bisa bekerja
hingga 2x lipat pada akhir pekan, karena sampah-sampah yang bertebaran semakin
banyak. Ini dikelukan pula oleh Pak Wahyu karena beliau menyayangkan tingkat
kesadaran masyarakat tentang sampah masih berkurang. “Yaa sayang ajasih, kalau
lagi ramai gitu, sampahnya pada dibuang dimana-mana” tegas Pak Wahyu. Alun Alun
Kota Tangerang memang berada di pusat jantung Kota Tangerang, jadi akses dari
mana saja mudah di jangkau. Lapangan Ahmad Yani juga berdekatan dengan Pusat
Pemerintahan Kota Tangerang sehingga sangat cocok untuk dijadikan sebagai Alun
Alun Kota Tangerang. Akses untuk ke tempat Lapangan Ahmad Yani pun terbilang
mudah dengan sekarang adanya Ojek Online maka tempat yang menjadi Trademark
Kota Tangerang semakin mudah dicari orang jika ingin kesana. Mulai dari Angkot,
kereta, sampai ojek tersedia untuk bisa menjangkau Lapangan Ahmad Yani.
Dinamakan Lapangan Ahmad Yani itu terjadi ketika Pemerinta Kota Tangerang
menerapkan nama Pahlawan karena senantiasa bisa dikenang oleh warga Tangerang
sendiri. Sekarang, nama itu sudah tersebar luas di beberapa daerah di
Indonesia. Kini, Lapangan Ahmad Yani adalah kebanggaan warga Kota Tangerang,
yang senantiasa terus dilestarikan dan terus bertumbuh sebagaimana mestinya.
Memang setiap tempat kerap kali mempunyai kekurangan dan kelebihan. Namun,
kelebihan yang tampak pada Lapangan Ahmad Yani ini seakan menghilangkan
kekurangan yang ada pada tempat itu. Pemerintah dan masyarakat menjadi elemen
yang penting untuk bisa menjaga ekosistem Ruang Terbuka Hijau (RTH) milik
publik, karena Lapangan Ahmad Yani juga akan dinikmati oleh anak dan cucu kita
kelak. Memang tidak mudah menjaga warisan yang sudah dikasih oleh pendahulu
kita, namun semua elemen dirasa penting untuk turut andil menjaga Icon dari
Kota Tangerang itu sendiri yaitu Lapangan Ahmad Yani.