Dari yang
Terlantar, Dicintai dan
Berharga
Oleh: Vinsensia Pintaria
NIM: 00000010421
Seorang
nenek duduk di samping kamarnya sambil mengangkat satu kakinya – ingin
membersihkan kuku-kuku kakinya yang kotor dan tidak secerah dulu. Oma Linda –
merupakan seorang nenek yang di masa remajanya memiliki masa yang cukup kelam.
Di umurnya yang masih belia yaitu 16 tahun ia terpaksa menikah (dijodohkan)
dengan seorang kakek berumur 60 tahun oleh orang tuanya. Perjodohan itu
dilakukan karena menganggap bahwa suaminya dapat memenuhi kebutuhan Linda
dengan layak karena beliau merupakan seorang pria yang mapan. Sekitar lima
tahun kemudian, suami Oma Linda meninggal – dan semua hartanya diberikan kepada
istirnya, Oma Linda. Karena di kehidupan pernikahan mereka tidak dikarunia oleh
buah hati, seorang saudara dari Oma Linda memberikannya seorang anak yang kemudian
diangkat menjadi anaknya. Oma Linda sangat menyayangi dan merawat anak tersebut
dengan sangat baik. Namun, seiring perjalanan waktu anak itu tumbuh dan berkembang,
anak tersebut perlahan-lahan menjadi seorang anak yang nakal dan bahkan menjadi
seorang pecandu narkoba. Akibat ulahnya yang sudah berlebihan, Oma Linda harus
menjual rumah yang merupakan peninggalan dari mendiang suami dan dengan sisa
uang yang ada, ia gunakan untuk membeli sebuah kontrakan kecil. Tidak sampai
disitu saja, Linda juga ditelantarkan oleh anaknya tersebut dan hidup sebatang
kara dalam kurun waktu bertahun-tahun lamanya – hingga akhirnya seorang jemaat
yang mengetahui kejadian itu melapor pada Eric – yang merupakan salah satu
pengelola Panti Asuhan dan Panti Jompo Kemah Beth Shalom ini.